Fashion di kalangan remaja putri merupakan target pasar yang potensial.
Ada beberapa alasan kenapa remaja putri menjadi sasaran pasar yang
menarik. Pertama, remaja putri merupakan konsumen langsung. Kedua,
remaja putri merupakan pembujuk yang hebat di lingkungan manapun.
Ketiga, remaja putri adalah konsumen remaja masa depan. Artinya bahwa
dengan bertambahnya waktu, remaja yang dulunya dibiayai orangtuannya
untuk membeli produk-produk fashion akan berubah menjadi seorang remaja
yang memiliki penghasilan sendiri untuk memenuhi kebutuhan fashion di
masa mendatang. Bagi sejumlah produsen, kelompok remaja putri merupakan
salah satu target yang menggiurkan. Alasannya karena remaja putri
biasanya mudah terbujuk iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis,
dan cenderung boros dalam penggunaan uang.
Di kalangan remaja yang memiliki orangtua dengan kelas ekonomi menengah
ke atas, mal sudah menjadi rumah kedua bagi mereka. Mereka ingin
menunjukkan bahwa mereka mengikuti trend mode yang sedang beredar.
Padahal sebuah mode itu sendiri cenderung selalu berubah dari waktu ke
waktu. Sedangkan di kalangan remaja yang memiliki orangtua dengan kelas
menengah ke bawah, mereka berusaha untuk mengikuti trend mode yang
sedang beredar walaupun uang menjadi kendala utama bagi mereka. Tetapi
pada dasarnya, trend mode untuk kalangan menengah ke atas dan kalangan
menengah ke bawah adalah sama. Yang membedakan adalah jenis barang dan
harga barang tersebut. Untuk kalangan menengah ke atas, mereka membeli
barang-barang yang bermerk ( Logo, Dust, Volcom, Billabong, Quicksilver,
Ripcurl, Polo) dan tentu saja dengan harga yang lumayan mahal.
Sedangkan untuk kalangan menengah ke bawah, mereka hanya bisa membeli
barang-barang tiruan yang trend modenya sama dengan trend mode aslinya.
Pola konsumsi fashion tidak hanya dipengaruhi oleh status sosial ekonomi
saja, tetapi juga dipengaruhi oleh adanya iklan. Peran iklan dalam
meningkatkan pola konsumsi sangat besar karena iklan dapat menciptakan
mode atau trend yang terbaru. Melalui iklan produk, fasion menjadi
semakin melekat di kalangan remaja putri yang memperhatikan
penampilannya. Kemunculan iklan produk fashion sendiri disesuaikan
dengan sasaran pasar. Contohnya iklan baju Polo, celana jeans Logo, Lea,
Dust yang sering terpampang di berbagai majalah remaja seperti Gaul,
Gadis, Aneka, Hai, dan Olga. Dari iklan-iklan produk fashion tersebut,
remaja putri akan dipengaruhi oleh perkembangan fashion yang beredar
dari hari ke harinya.
Lingkungan sekitar merupakan tempat sosialisasi setelah di dalam
keluarga. Pengaruh lingkungan terhadap kehidupan seseorang bisa lebih
besar pengaruhnya dari pada pengaruh dalam keluarga itu sendiri.
demikian juga dengan kehidupan remaja putri. Kehidupannya, dalam hal ini
gaya hidupnya banyak dipengaruhi oleh lingkungan pergaulannya. Cara
berdandan, cara berpakaian banyak dipengaruhi oleh lingkungan
pergaulannya. Hal ini disebabkan karena remaja putri sebagian besar
waktunya dihabiskan di luar rumah baik mengikuti bimbingan belajar,
sekolah, kursus, atau hanya sekedar berkumpul dengan teman-temannya di
pusat perbelanjaan atau mall. Oleh karena itu, faktor lingkungan juga
menjadi faktor yang berpengaruh terhadap pola konsumsi produk fashion di
kalangan remaja putri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar